4:15 PM

Resensi Buku "Motivate to Win" Karya Richard Denny

Resensi Buku "Motivate to Win" Edisi III.

Penulis: Richard Denny, Si Penulis bukuSelling to Win

Saya dulu berpikir, bahwa motivasi itu ibarat orang sunat atau orang dibaptis. Sekali seumur hidup. Artinya, sekali membaca buku motivasi, maka selamanya kita akan termotivasi, memiliki semangat hidup yang terus menyala-nyala dan tidak akan pernah loyo lagi. Tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Lingkungan yang ”negatif”, tantangan yang terlalu kuat, serta pekerjaan rutin, ternyata membuat usaha meraih sukses menjadi pudar.

Ketika suatu saat, di awal tahun 2009, saya pergi ke TB. Gramedia - Jl. Pandanaran, Semarang, dan saya kemudian membeli dan membaca buku ini, saya menjadi sadar bahwa motivasi bukanlah sekali jadi. Atau sekali tanam dan seterusnya bertumbuh dan berbuah. Motivasi ternyata seperti baterai yang harus di-charge dengan cara yg benar dan pada saat yang tepat, pada saat dibutuhkan. Mungkin baru saja di-charge penuh, tetapi karena langsung dipakai lama, maka dalam sekejap baterai cepat habis. Atau mungkin bertahan sampai beberapa hari atau bahkan minggu karena jarang dipakai.

Buku ini telah membuat saya memahami bagaimana memotivasi diri dan anak buah saya dan bagaimana mempertahankannya supaya tetap ”awet” termotivasi sehingga produktivitas kerja bisa terjaga. Kadang kita melihat, perusahaan mengadakan ”tantangan” dengan imbalan hadiah dengan tujuan memotivasi karyawan, tetapi ternyata yang didapat sebaliknya. Hanya beberapa gelintir orang yg termotivasi, sementara puluhan bahkan ratusan karyawan lainnya mengalami dismotivasi. Kita bisa sadar akan kekeliruan ini dan kita akan bisa meluruskannya jika kita membaca buku ini.

Ada pengalaman menarik. Setelah membaca buku ini, saya menjadi orang yg sangat percaya diri. Bahkan saya berani melakukan presentasi motivasi di hadapan sekitar 500 orang dalam acara Natal Bersama di perusahaan. Mereka terdiri dari anak-anak, remaja dan dewasa. Mulai dari operator sampai dengan Executive Vice President. Intinya saya ingin memotivasi semua audience agar mereka punya kepercayaan diri untuk membangkitkan perusahaan pada kondisi finansial global yg kutrang baik seperti saat ini. Suatu keberanian yg belum pernah aku miliki selama ini.

Kembaali ke buku ini. Menurut pandangan saya, buku ini intinya menuntun kita bagaimana membuat diri kita dan orang lain khususnya bawahan kita memiliki kesadaran untuk melakukan pekerjaan secara sungguh-sungguh, dan lahir dari hati atau dari kesadaran sendiri (termotivasi), bukan karena perintah atasan atau karena menunaikan kewajiban (manipulasi).

Selengkapnya buku ini berisi tentang bagaimana memotivasi diri sendiri dan orang lain. Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama setebal 208 halaman ini cocok untuk siapa saja, apalagi untuk para pimpinan perusahaan yang selain perlu memotivasi diri dia juga perlu memotivasi oang lain demi kesuksesan perusahaan.

Aspek-aspek keterampilan hidup yg dibahas a.l.: Resensi Buku.

• Cara memotivasi diri sendiri;
Memotivasi dan mengilhami orang lain;
• Mengatasi keraguan diri;
Memotivasi tim;
• Insentif dan kontes yg efektif;
• Menghindari penghancur motivasi.

Richard Denny adalah salah satu pakar Inggris di bidang marketing, pelatihan manajemen, dan pengembangan pribadi. Buku laris yg pernah ditulis dan diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa a.l. Selling to Win, Communicate to Win, dan Succeed for Your Self. Resensi Buku.

Menurut buku ini, fondasi dari semua motivasi adalah harapan (hal. 8). Orang yg termotivasi memiliki harapan untuk sukses, termotivasi oleh suatu tujuan dan selalu positif (thinking). Richard Denny menciptakan “10 Hukum Motivasi’ yg harus dijalankan untuk berhasilnya memotivasi diri dan atau orang lain. Bila salah satu dari “hukum” ini dilanggar, maka “sanksi” berupa kegagalan akan kita terima.

Dengan gaya penulisan yg enak, mudah dicerna dan Layout yang cukup baik, rasanya tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan membaca buku ini.

4:01 PM

Gaya Panasonic

Resensi Buku "Gaya Panasonic" karya Toshihiko Yamashita.

Ada dua hal yg membuat saya menjadi seorang "Panasonic Mania" hingga hampir sebagian besar barang elektronik di rumah saya adalah produk Panasonic. Mulai dari batu baterai, senter, bola lampu, seterika listrik, pompa air, rice-cooker, radio, speaker, tape-deck, televisi, mesin cuci, hingga kulkas dll. Sejak masih menggunakan merk National hingga berubah menjadi Panasonic.

Hal pertama adalah karena kebanggaan saya pada Om saya saat itu yg bekerja di National-Panasonic Gobel, sehingga saya menjadi kenal dengan merk itu. Om saya mengenalkan saya pada National-Panasonic melalui buku-buku tulis bergambar baterai National-Panasonic yg diberikan pada saya ketika saya masih sekolah SD pada tahun 70'an.

Setelah kemudian saya bisa mendapat penghasilan sendiri, maka kemudian saya mulai menggunakan produk-2 National-Panasonic yg memang sangat awet dan kualitasnya bagus. Meskipun harga belinya biasanya lebih mahal dibanding merek lain, tetapi karena keawetannya maka jika dihitung-hitung produk-2 National-Panasonic menjadi jauh lebih murah, disamping dia juga tidak membuat kita kerepotan karena jarang sekali rusak.

Hal ke dua yg membuat saya menjadi "Panasonic Mania" adalah buku Gaya Panasonic karya Toshihiko Yamashita ini. Kenapa? Karena buku ini memberi menambah wawasan dan memberi inspirasi yg saya yakin bisa diaplikasikan di perusahaan. Itulah sebabnya, maka kemudian saya termotivasi untuk membuat resensi buku Gaya Panasonic ini. Apa inti dari buku ini?

BERSAMBUNG....

3:34 PM

Resensi Buku "The Secret" karya Rhonda Byrne

Resensi Buku "The Secret" karya Rhonda Byrne.

Buku The Secret inilah yg pertama kali merubah "garis tangan" saya. Dari "garis tangan" sial ke "garis tangan" keberuntungan. Mungkin Anda bertanya: "Lho, koq bisa?" Ya, faktanya seperti itu.

Beginilah ceritanya.Resensi Buku.

Sebelum membaca buku The Secret ini, saya merasa bahwa hidup ini rasanya hanya berputar-putar saja. Atau hanya sedikit naik, tetapi kemudian turun lagi. Tidak pernah sampai ke puncak. Bahkan ramalan teman saya tentang nasib saya ke depan selalu menghantui pikiran saya. Teman cewek saya meramal bahwa nantinya saya tidak akan menjadi orang kaya amat, tetapi juga tidak akan miskin amat. Dia berkata begitu setelah melihat garis tangan pada telapak tangan saya.Resensi Buku.

Anehnya apa yg diucapkan teman saya tadi benar adanya. Saya tidak menjadi kaya meskipun sudah mempunyai jabatan yg lumayan di perusahaan tempat saya bekerja. Bukan hanya itu, selain tidak kaya, saya juga merasa bahwa hidup ini tidak bahagia. Hingga pada suatu saat anak buah saya meminjami saya VCD The Secret dan menyarankan pada saya untuk menyaksikan dan memutar VCD The Secret itu berulang-ulang. Dan ternyata benar, saya kemudian mengalami banyak perubahan nasib, khususnya dalam hal rejeki, dan juga kebahagiaan setelah menjalankan apa yg ada dalam VCD The Secret itu dan juga dari buku The Secret.

Apa inti dari VCD atau buku The Secret?

BERSAMBUNG..........

Resensi Buku
. Resensi Buku.